Sekitar sebulan yang lalu, banyak orang yang kayanya kejangkitan
euphoria Asia Afrika. Termasuk gue, ga cukup main di perhelatan
Angklung for the World, gue pun memilih untuk menyusuri jalan Asia Afrika, dan ga cukup sekali gue dateng 2x, yg pertama itu 2 hari sebelum acara puncak KAA diadakan (24 April 2015) dan yg ke 2 adalah 1 hari setelahnya (bertepatan dengan parade KAA)
Waktu pertama kali datang ke sini, ternyata jalan yang dulunya adalah bagian dari jalan raya pos ini udh bener-bener berubah dan sekarang wujudnya udah kaya jalan di eropa (padahal belom pernah ke eropa hehehehe). Alhasil, banyak banget orang yang mau foto-foto walaupun waktu itu udah malam (well the nights has its own perks right?)
Perjalananpun dimulai dari depan hotel savoy homan, tempat para delegasi telah dan akan menginap
|
hotel savoy homann |
|
quotes |
|
Spot foto selanjutnya adalah museum asia afrika |
Ternyata H-2 menjelang acara puncak KAA, masih ada
spot-spot yang belum selesai diantaranya bola dunia dan jembatan di depan Alun-Alun. Tetapi syukurlah, semuanya
dapat selesai tepat waktu :)
2 hari setelah penelusuran yang pertama, gue pun
kembali datang ke jalan Asia Afrika, kali ini perjalanan benar-benar dimulai dari ujun jalan asia afrika, tepatnya didepan tugu dibawah ini
Sekitar pukul 8.30,penyelusuranpun di jalan ini. Pada hari yang sama, akan diadakan parade siang hari nanti, gue pun mulai menyusuri jalan Asia Afrika dan ternyata sudah banyak orang yang mulai bersiap-siap untuk parade nanti
|
persiapan orchestra |
|
booth yang mulai disiapkan |
Banyak pula masyarakat yang sudah tumpah ruah, untuk berfoto di sepanjang jalan ini. Terutama di spot-spot foto terpopuler di jalan ini.
kepadatan massa
Kumpulan massa di depan gedung merdeka
|
di depan hotel Savoy Homann
|
Di depan Dinas Bina Marga ini berdiri patok Daendels yang menjadi KM 0. Patok Daendels pula yang menjadi patokan berdirinya km-km yang ada di tol sepanjang Bandung-Jakarta.
|
Museum Asia Afrika
Nama-nama negara yang mengikuti konferensi Asia Afrika
Ada cerita yang menggelikan di balik nama-nama negara yang dipasang di atas. Entah karena ukiran nama itu bagus atau apapun alasannya, ada saja tangan-tangan jail yang mengambil ukiran nama tersebut. Hal ini membuat pemerintah mencopot semua nama-nama negara. Walaupun sekarang semuanya sudah kembali terpasang di tempatnya semula...
Alun-alun kota Bandung
Selain berfoto di spot-spot foto yang ada. Banyak pula orang yang berfoto dengan anggota TNI maupun masyarakat yang memakai kostum-kostum unik.
Ada pula figur-figur tokoh Asia Afrika dan para pejabat negara yang dipasang di ruas jalan Cikapundung Timur, yang tentunya sudah dipadati oleh banyak orang.
Bendera Indonesia dan negara-negara se-Asia Afrika
Bpk Jusuf Kalla - Bpk Joko Widodo- Bpk Ahmad Heryawan - Bpk Ridwan Kamil
(Waki Presiden - Presiden - Gubernur Jawa Barat - Walikota Bandung )
Berfoto dengan figur Bpk. Soekarno, presiden Indonesia pertama sekaligus salah satu tokoh pencetus KAA 60 tahun yang lalu.
Bagi orang-orang yang sudah capek berfoto atau sekadar ingin duduk duduk, ada banyak pos istirahat disepanjang jalan ini. Atau bisa juga duduk di terminal Alun-Alun dan menyaksikan acara di panggung yang ada.
Tidak hanya spot foto, di jalan Asia Afrika ini pun ada "Cerita KAA" yang berisi sejarah dan cerita sepanjang KAA berlangsung.
Salah satu cerita di KAA (arti seharusnya adalah "Aduh capek")
Akhirnya jam 11 pun tiba dan parade KAA pun dimulai, semua orang diarahkan untuk berdiri di pinggir di belakang pagar-pagar yang telah tersedia.
pasukan berkuda
Parade KAA pun akhirnya selesai, dan masyarakatpun berangsur-angsur meninggalkan kawasan ini.
Salah satu dampak dari peringatan KAA yang ke 60, sekarang kawasan Asia Afrika sudah menjadi destinasi wisata bagi turis-turis maupun masyarakat Bandung sendiri. Semoga dengan semakin terkenalnya kawasan ini, tidak ada lagi tangan-tangan jail yang merusak, dan hanya tersisa tangan-tangan yang mau merawat dan menjaga salah satu destinasi bersejarah bagi bangsa bahkan dunia ini :)
|
No comments:
Post a Comment